Penyebab Gejala Dan Cara Menanganinya Batuk Berdarah

Penyebab Gejala Dan Cara Menanganinya Batuk Berdarah

Penyebab Gejala Dan Cara Menanganinya Batuk Berdarah

Penyebab Gejala Dan Cara Menanganinya Batuk Berdarah – Batuk berdarah atau hemoptisis adalah batuk berdahak yang disertai dengan darah. Darah tersebut bisa berasal dari hidung, batang tenggorokan, tenggorokan, ataupun paru-paru, tergantung dari penyebab yang mendasarinya.

Batuk disertai darah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, bisa karena TB, pneumonia, edema paru, hingga kanker paru-paru. Kenali lebih lanjut tentang apa penyebab batuk berdarah, gejala, dan cara mengobatinya di bawah ini.

Apa itu Batuk Berdarah?

Batuk berdarah atau yang dikenal juga dengan istilah hemoptisis merupakan kondisi ketika seseorang mengalami batuk disertai darah. Kondisi ini umumnya merupakan suatu gejala dari penyakit serius maupun penyakit yang lebih ringan.

Apabila batuk berdarah dialami oleh orang yang tidak memiliki riwayat penyakit apa pun, maka kondisi ini cenderung tidak menandakan penyakit serius. Jika dialami oleh orang dengan riwayat kesehatan serius, perokok aktif, atau disertai beberapa gejala penyerta lainnya, maka hal ini kemungkinan mengarah ke kondisi yang lebih serius.

Penyebab Batuk Berdarah

Apakah batuk berdarah berbahaya? Umumnya, hemoptisis menandakan bahwa pembuluh darah di sekitar saluran pernapasan pecah atau terluka. Bahaya atau tidaknya kondisi ini tergantung dari penyebab yang mendasarinya.

Beberapa kondisi yang kerap menjadi faktor penyebab batuk berdarah adalah sebagai berikut.

1. Tuberkulosis

Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyebab batuk bercampur darah yang paling umum di Indonesia. TB disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Beberapa gejala tuberkulosis adalah batuk kronis selama berminggu-minggu yang disertai darah ketika kondisinya semakin parah, dengan gejala penyerta seperti penurunan berat badan, dan keringat atau demam di malam hari.

2. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan di saluran udara yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Gejala batuk pada bronkitis akut biasanya berlangsung selama 2–3 minggu. Apabila batuk berlangsung lebih dari tiga bulan, maka kondisi tersebut bisa dikategorikan sebagai bronkitis kronis.

Penderita bronkitis dapat mengalami batuk yang amat kuat hingga melukai saluran pernapasan dan menyebabkan pembuluh darah halus pecah. Kondisi ini dapat menimbulkan bercak darah saat terbatuk.

3. Pneumonia

Pneumonia adalah kondisi ketika kantung alveoli pada paru-paru mengalami peradangan yang di sebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Kondisi ini membuat area paru menjadi lebih sensitif dan permukaan alveolus menjadi lebih renggang, sehingga memicu batuk berdahak bercampur darah.

4. Kanker Paru-Paru

Salah satu kondisi serius yang dapat memicu hemoptisis adalah kanker paru-paru. Kondisi ini terjadi ketika sel-sel di jaringan paru berkembang dengan cepat tak terkendali dan berpotensi menjadi kanker.

5. Edema Paru-Paru

Edema paru-paru terjadi ketika terdapat penumpukan cairan pada alveolus. Kondisi penumpukan cairan tubuh ini biasanya dialami oleh penderita gagal jantung hingga gagal ginjal. Keluhan ini disebabkan oleh regangnya sel-sel alveolus sehingga darah merembes ke saluran napas.

Beberapa gejala edema paru-paru adalah batuk berdarah, sesak napas, peningkatan berat badan, hingga pembengkakan di beberapa bagian tubuh.

Gejala Batuk Berdarah

Hemoptisis ditandai dengan keluarnya darah ketika batuk, di mana banyaknya darah tergantung dari tingkat keparahan kondisi atau penyakit yang dialami penderitanya. Darah yang keluar biasanya berwarna merah terang, bisa muncul dalam jumlah banyak bersamaan dengan dahak atau berupa bercak.

Kondisi ini biasanya juga disertai gejala lain, tergantung dari penyebabnya. Namun, beberapa gejala umum yang kerap menyertai hemoptisis adalah:

  • Demam dan nyeri dada.
  • Nyeri kepala.
  • Nyeri otot dan sendi.
  • Mengalami batuk selama berminggu-minggu sebelum akhirnya muncul darah ketika batuk.
  • Merasa letih dan lemah.
  • Berkeringat di malam hari.
  • Nafsu makan dan berat badan menurun.

Sebaiknya, segera periksakan ke dokter apabila mengalami beberapa gejala berikut:

  • Batuk disertai darah yang terjadi setelah mengalami cedera atau terjatuh di bagian dada.
  • Darah keluar dalam jumlah banyak atau terus-menerus.
  • Urine atau feses disertai darah.
  • Mengalami gejala syok, seperti keringat dingin, pandangan kabur, hingga sesak napas.

Diagnosis Batuk Berdarah

Sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan anamnesis terkait gejala serta riwayat kesehatan pasien. Kemudian, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik lalu pemeriksaan penunjang untuk menentukan penyebab dan tingkat keparahan penyakit. Beberapa pemeriksaan tersebut antara lain:

  • Tes dahak, untuk melihat ada atau tidaknya bakteri yang menyebabkan batuk bercampur darah.
  • Tes pencitraan dengan foto rontgen atau CT Scan, untuk melihat kondisi paru-paru pasien
  • Bronkoskopi, untuk melihat kondisi saluran pernapasan bagian dalam.
  • Tes darah, untuk melihat ada tidaknya kelainan pembekuan darah.

Cara Mengobati Batuk Berdarah

Apakah batuk berdarah bisa sembuh? Tingkat kesembuhan kondisi ini tergantung dari penyakit yang mendasarinya. Untuk meningkatkan peluang kesembuhannya, diperlukan pengobatan secara medis dari dokter.

Pengobatan medis tersebut bertujuan untuk menangani penyakit yang menjadi penyebab batuk berdarah. Sehingga, penanganan setiap pasien berbeda-beda tergantung dari penyebabnya.

Apabila hemoptisis disebabkan oleh infeksi, biasanya dokter akan meresepkan obat-obatan seperti antibiotik. Jika penyebab yang mendasarinya adalah tuberkulosis, maka pasien disarankan menjalani pengobatan dengan kombinasi obat antituberkulosis selama beberapa bulan.

Sementara itu, apabila disebabkan oleh kanker paru-paru, maka dokter akan melakukan prosedur operasi pengangkatan kanker. Setelahnya, pasien juga dapat menjalani kemoterapi, radioterapi, atau kombinasi keduanya untuk membunuh sel kanker yang tersisa dan mencegah kanker tumbuh kembali.

Batuk berdarah memerlukan penanganan dengan segera dari dokter agar kondisinya tidak semakin parah. Apabila Anda mengalami gejala-gejala batuk disertai darah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter Siloam Hospitals terdekat agar mendapatkan penanganan secara tepat.

About the Author

You may also like these